Korban luka bacok adalah Muhammad Nur (27), mahasiswa Fakultas Adab semester enam, dari Sulawesi Barat. Satu lagi korban, yang lebih dulu dipukuli adalah Kiraman (21), mahasiswa semester empat Fakultas Usluhuddin, sepupunya yang juga berasal dari Sulawesi Barat.
"Saya dari Partai Pencerahan mau mengklarifikasi panitia, memastikan tidak ada kecurangan, karena diduga ada yang dua kali mencoblos, tapi saya malah diusir. Saya mencoba protes ke PD (pembantu dekan) tiga, tapi tidak direspon, akhirnya saya kembali ke panitia, malah dipukuli," terang Kiraman, saat melapor di polsek Depok Barat, Sleman.
Ia meneruskan, dirinya dipukuli oleh para anggota partai lain yang berjumlah lebih dari sepuluh orang. Setelah itu, dia melapor pada Muhammad Nur kakak sepupunya, yang lalu mencoba mendamaikan suasana. Namun massa lalu berontak dan mengeroyok keduanya.
"Kakak saya kena bacok pakai clurit dan berhasil lari diselamatkan satpam, lalu dilarikan ke rumah sakit Bethesda. kejadiannya di lantai tiga fakultas Usluhuddin, sekitar jam satu jam dua siang," imbuhnya.
Menanggapi laporan ini, Kapolsek Depok Barat, Kompol Muhammad Akbar Thamrin menjelaskan pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak malam ini. Setelah pemilwa usai, ia mengaku akan melakukan penyidikan, dan memanggil pihak-pihak yang diduga melakukan kekerasan.
"Kami sudah mengamankan lokasi. Mereka selesai pemilihan mungkin dua-tiga hari lagi. setelah itu kami akan mulai memanggil beberapa nama pengeroyok, termasuk pembantu dekan akan kami panggil sebagai saksi," ujarnya.
Sumber: http:
1. KR Jogja
2. Sinergi Majalah
No comments:
Post a Comment